0 komentar

TUGAS 1 - PERNALARAN INDUKTIF

Pengertian Pernalaran Induktif
Pernalaran Induktif adalah suatu pernalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini pernalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat.

Jenis-jenis Pernalaran Induktif:

1.    Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian gejala yang diamati. Karena itu suatu generalisasi mencakup ciri-ciri esensial atau yang menonjol, bukan rincian. Di dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus sebagai penjelasan lebih lanjut.

Contoh:
Milla adalah mahasiswa gunadarma yang sedang mengikuti ujian utama mengenakan pakaian hitam putih
Prima adalah mahasiswia gunadarma yang sedang mengikuti ujian utama mengenakan pakaian hitam putih
Kesimpulan:  Semua mahasiswa gunadarma yang sedang mengikuti ujian utama mengenakan pakaian hitam putih

Generalisasi dibagi lagi menjadi 2 macam, yaitu:
-          Generalisasi sempurna
Generalisasi sempurna adalah generalisasi yang mana diselidikinya seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan

Contoh: Jumlah hari setiap satu minggu pada setiap bulan , kemudian dapat diambil kesimpulan bahwa setiap satu minggu dalam satu bulan memiliki hari tidak lebih dari tujuh. Dalam penyimpulan ini keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap satu minggu kita selidiki satu persatu tanpa adanya yang ditinggalkan. Kesimpulan dari generalisasi diatas merupakan suatu kebenaran yang tidak dapat diganggu gugat.

-          Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi yang mengambil kesimpualan hanya pada sebagian fenomena, tetapi kesimpulan tersebut berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

Contoh: Sebagian mahsiswa Gunadarma sangat antusias dengan kegiatan olahraga di sport center Kampus H Gunadarma, kemudian disimpulkan bahwa mahasiswa Gunadarma adalah mahasiswa yang sangat antusias dengan kegiatan olahraga di Sport Center Kampus H Gunadarma, maka kesimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna atau sebagian.

2. Analogi:
Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama.
  Jenis-jenis analogi :
-            Analogi induktif.
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.

Contoh : Nindy terpaksa di cutikan dari Universitas Gunadarma karena terlambat mengisi KRS. Tria juga akan di cutikan dari Universitas Gunadarma jika dia terlambat mengisi KRS.


-           Analogi deklaratif.
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.

 Contoh : Metode pengajaran yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya haruslah memiliki waktu yang efektif. Pemberian materi kepada mahasiswa sebaiknya sesuai dengan kapasitas mahasiswa sejauh mana mahasiswa dapat menampung materi yang diberikan. Sama halnya dengan ember yang terus menerus diisi air, pada akhirnya akan tumpah juga jika terus menerus diisi dengan air.

3. Klausal (Sebab-Akibat):
Penalaran induktif dengan melalui hubungan kausal (sebab akibat) merupakan penalaran  yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Tak ada suatu gejala atau kejadian pun yang muncul tanpa penyebab.
Hubungan kausal ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
  • Sebab – Akibat.Sebab – akibat ini berpola A menyebabkan B.
  • Akibat – Sebab. Akibat – sebab ini berpola Akibat dari B
  • Akibat – Akibat. Akibat – akibat merupakan penalaran yang menyiratkan penyebabnya, Peristiwa akibat langsung disimpulkan pada akibat yang lain.
Contoh:
Harga beras dan kebutuhan pokok lainnya melonjak tinggi. Kenaikan harga-harga tersebut mencapai dua kali lipatnya dari harga semula. Beberapa warung makan gulung tikar dan sebagian yang lain menaikkan harga dagangannya. Oleh karena itu, biaya hidup anak kost atau para perantau terutama di kota-kota besar bertambah mahal.

http://inessworld.blogspot.com/2013/03/definisi-penalaran-induktif-paragraf_4134.html
http://aatmandai.blogspot.com/2012/05/generalisasi.html
http://jurnalmasbro.wordpress.com/2012/12/12/belajar-mengenal-paragraf-berpola-induktif-generalisasi-analogi-dan-kausal/

read more