Seperti yang
sudah kita bahas sebelumnya, koperasi memang kita ketahui mulai redup namanya
di masyarakat, itu salah satunya karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan
untuk mengenalkan koperasi pada masyarakat. Tak kenal maka tak sayang,
sepertinya kata-kata itu merupakan kata-kata yang tepat untuk mengenalkan
koperasi kepada masyarakat. Maka dari itu, masyarakat harus mengenal koperasi
terlebih dahulu untuk memajukan koperasi. Mensosialisasikan koperasi menjadi
hal yang sangat perlu diperhatikan untuk memunculkan koperasi dalam kehidupan
masyarakat untuk membantu kehidupan masyarakat.
Dengan
mengenalkan koperasi kepada masyarakat, setidaknya masyarakat akan kembali
mengenal tentang koperasi, sehingga membuat mereka ingin berinteraksi dengan
koperasi, terlebih lagi jika koperasi yang dikenalkan tersebut mempunyai visi
dan misi yang bagus bagi kehidupan masyarakat. Maka masyarakat akan senang hati
bergabung dengan koperasi-koperasi yang ada.
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan
manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajat dan intensitanya berbeda.
Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat.
yakni:
Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan
suaru kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh
masyarakat. Kegiatan usaha tersebut dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan
atau perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini
biasanya koperasi menyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan
lembaga usaha lain, atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat
adanya hambatan peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Keterlimbatan anggota
maupun bukan anggota dengan koperasi karena pertimbangan rasional yang melihat
koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Kemudian rasa memiliki
inilah yang dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu
bertahan pada berbagai kondisi sulit yang didalamnya harus ada loyalitas
anggota dan kesediaan anggota untuk bermsa-sama menghadapi kesuitan yang
ditemui di dalam koperasi.
Untuk mensosialisasikan koperasi kepada masyarakat, koperasi
juga harus lebih berkualitas agar masyarakat bisa tertarik bergabung dengan
koperasi. Makanya koperasi sebagai salah satu organisasi harus selalu bekerja
berdasarkan jatidiri koperasi atau berdasarkan nilai dan prinsip koperasi,
dengan hal seperti itu, saya kira koperasi mampu menjadi koperasi yang
berkualitas dengan sendirinya.
Menggambarkan koperasi yang responsif terhadap pemenuhan
kepentingan lingkungan internal dan lingkungan eksternal dapat juga
mengembangkan kepercayaan dari berbagai pihak terhadap koperasi di mata
masyarakat pada umumnya.
Sosialisasi kepada masyarakat juga bisa ddengan memberikan
suasana baru terhadap koperasi tanpa menghilangkan asas dan prinsip pada
koperasi, misalnya pembentukan Koperasi Modern Indonesia. Dari namanya saja
masyarakat sudah bisa menilai bahwa ada kesan modern pada koperasi yang baru dibentuk, dan dengan sendirinya
bisa timbul rasa keingintahuan masyarakat terhadapa koperasi, sehingga mau
bergabung dalam koperasi.
Dalam
Koperasi Modern Indonesia tentu saja ada perbedaan dengan koperasi pada umumnya
yang dikenal oleh masyarakat. Perbedaan tersebut yaitu Koperasi Modern
Indonesia lebih Kompeten, Komersil, dan Kompetitif. Hal ini tentu saja bertujuan
mendukung pemerintah dalm meningkatkan kontribusi koperasi, membantu koperasi
meningkatkan kinerja bisnisnya, dan daya saing serta meningkatkan kemampuan
melayani masyarakat.
Adapun
hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan koperasi modern, yaitu sarana
& prasarana dan SDM yang ada di dalamnya. Jadi sarana yang ada dalam
koperasi modern itu lebih canggih sehingga masyarakat bisa tertarik untuk
bergabung dengan koperasi karena ada sentuhan modernnya dan tidak terkesan
norak. Selain itu SDM yang ada pada koperasi tentu saja harus berkualitas,
sehingga dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Maka dari itu,
sosialisasi koperasi ini akan mempelajari pengenalan terhadap koperasi modern,
aplikasi e-koperasi, dan fin
charger.
Untuk mensosialisasikan koperasi
di setiap desa, kita harus mengetahui terlebih dahulu peranan koperasi di desa
tersebut. dari situ kita dapat menyimpulkan apakah koperasi dapat berjalan atau
tidak di desa tersebut. Biasanya hambatan-hambatan yang terjadi pada koperasi
di desa-desa adalah :
1.
Sulitnya beberapa warga dalam memenuhi kewajibannya dalam
mengumpulkan anggaran modal hingga iuran wajib sebagai simpanan pokok dan
simpanan wajib koperasi.
2. Kurangnya
partisipasi warga dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
Dari permasalahan tersebut barulah
kita berpikir bagaimana mencari solusinya untuk membentuk dan mengembalikan
peranan koperasi di desa tersebut demi memberdayakan perekonomian
masyarakatnya.
Adapun solusi yang dapat kami berikan
untuk memecahkan permasalahan tersebut yaitu :
1. Menjelaskan
tentang pentingnya simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai sumber modal utama
koperasi, agar nantinya masyarakat yang menjadi anggota koperasi, lebih
memahami mengenai kewajibannya unutk mempunya anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga yang berasal dari simpanan pokok tersebut yang nantinya berguna untuk
kepeentingan bersama bagi setiap anggota koperasi.
2. Memberikan
penjelasan mengenai prinsip koperasi untuk memotivasi kembali warga agar dapat
berpartisipasi dalam kegiatan usah yang diselenggarakan oleh koperasi dalam
upaya mempertinggi kualitas dan kehidupan masyarakat.
3. Mengenalkan
produk-produk koperasi yang lebih inovatif kepada masyarkat.
4. Bisa
juga menggunakan jejaring sosial untuk mengenalkan koperasi kepada masyarkat.
Setelah beberapa solusi tersebut
dikemukakan, kita juga bisa memberitahukan fungsi dan peranan koperasi seperti
membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan koperasi untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat di desa tersebut. Berusaha mewujudekan dan
mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan
azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
0 komentar:
Posting Komentar