Siapa saya? Saya adalah
seorang gadis berasal dari Bekasi yang terlahir pada tanggal 2 September 1994
yang bernama Irmala Shitta. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Saya
berasal dari keluarga yang sederhana dan alhamdulillah hidup dengan rukun. Saya
memulai masa sekolah diumur 3 tahun dan mengawalinya di TK RIYADUL ASRORIYYAH
selama 2 tahun karena saya memulainya dari kelas Nol kecil sampai dengan nol
besar. Awalnya ketika saya mau memasuki masa sekolah dasar, saya sempat ditolak
oleh sekolah yang saya mau, karena umur saya yang masih belum memasuki enam
tahun, bahkan belum genap lima tahun, tetapi akhirnya saya tetap bisa masuk di
sekolah tersebut yang awalnya hanya jadi anak bawang. Namun, seiring
berjalannya waktu saya pun bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan dengan
sangat baik dan sampai akhirnya lulus dari Sekolah Dasar.
Saya melanjutkan
pendidikan saya di jenjang selanjutnya di SMP NEGERI 1 CIKARANG UTARA. Di sini
saya mengikuti banyak kegiatan seperti PASKIBRA, PRAMUKA, ENGLISH CLUB, PENCAK
SILAT, dan kegiatan lainnya. Dari banyak
kegiatan yang saya lakukan banyak pengalam yang belum pernah saya dapatkan.
Banyak teman pun saya dapatkan karena banyak kegiatan yang saya ikuti. Semasa
sekolah, saya selalu pulang tepat waktu. Setiap hari Jum’at datang saya selalu
senang karena bisa pergi bermain bersama teman-teman saya karena biasanya
sekolah pulang lebih awal, sehingga saya pun tidak pulang ke rumah terlalu sore.
Setelah melewati masa SMP
selama tiga tahun, saya pun melanjutkan sekolah saya di SMA NEGERI 1 CIKARANG
UTARA. Di sini tempat saya menemukan banyak hal yang sangat menyenangkan,
mengagumkan, dan tentunya sangat berkesan. Di sini saya hanya mengikuti satu
kegiatan ekstrakulikuler sampai saya lulus dari sekolah ini, ESACAPALA namanya.
ESACAPALA adalah sebuah organisasi Pecinta Alam, awalnya saya mengikuti
ekstrakulikuler ini karena nazar ketika saya diterima di sekolah ini. Keputusan
saya tepat untuk mengikuti organisasi ini, di sini saya menemukan banyak sekali
hal-hal baru. Di sini saya menemukan teman-teman dengan berbagai macam
karakter, di sini saya menemukan arti sebuah pertemanan, mereka sudah seperti
keluarga kedua untuk saya, dan di sini pula saya mengawali karir saya di dunia
panjat tebing.
Orang tua saya sempat
komplain ketika saya mengikuti organisasi ini karena saya selalu pulang lewat
dari jam lima sore, hal ini dikarenakan latihan panjat yang saya ikuti. Latihan
memang hanya dilakukan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu, tetapi berkumpul
bersama mereka sayalakukan hampir setiap hari walaupun tidak ada jadwal
latihan. Menghabiskan waktu bersama mereka terasa menyenangkan, saya sering
jalan-jalan bersama mereka, hiking lebih tepatnya. Dan orang tua saya menentang
dengan tegas keputusan saya untuk ikut hiking. Tetapi saya tetap ikut hiking
setelah berhasil membujuk orang tua saya untuk memberikan izin.
Setelah belajar memanjat
tebing, akhirnya saya mencoba untuk ikut kompetisi, dan setelah ikut dua kali
kompetisi saya pun berhasil menjadi juara ke tiga, setelah berhasil menggeser
posisi salah satu senior saya. Dari hasil kompetisi tersebut akhirnya saya direkrut
menjadi atlet panjat tebing Kabupaten Bekasi yang akan dipersiapkan untuk
mengikuti Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat (PORDA JABAR). Dari situ saya
mengikuti pemusatan latihan di daerah Tambun, di sana saya bertemu lagi dengan
orang-orang baru, orang-orang hebat dalam dunia panjat tebing, bahkan saya bisa
latihan bersama peraih medali emas PON 2008. Untuk persiapan PORDA saya sempat
tinggal di mess selama enam bulan. Lelah berlatih setiap pulang sekolah membuat
saya malas untuk masuk sekolah maupun berlatih. Itu membuat saya tidak pernah
membawa buku sekolah, karena semua buku-buku pelajaran saya tinggal di laci
meja yang ada di sekolah, saya hanya membawa pulang ketika ada PR.
Setelah selesai Ujian
Akhir Sekolah pada bulan Desember 2009, saya langsung berangkat ke Bogor untuk mengikuti Kualifikasi PORDA,
di sini saya berhasil memboyong satu medali emas dan satu medali perunggu
setelah menyingkirkan peserta lain yang sudah lebih berpengalaman dari saya.
Kebahagiaan saya terasa lengkap ketika mendapat kabar bahwa saya mendapatkan
peringkat ke tiga di kelas. Itu membuat saya lebih bersyukur lagi, karena
walaupun saya malas belajar, nilai sekolah saya tidak turun, justru melesat
baikan roket.
Saat ini saya sudah
melawati masa-masa SMA dan melanjutkan pendidikan di Universitas Gunadarma. Di
sini saya bertemu lagi dengan orang-orang baru, dan lingkungannya pun baru.
Depok merupakan lingkungan baru bagi saya, karena sejak TK sampai dengan SMA
saya berada di daerah Cikarang, Bekasi, itulah salah satu alasan saya untuk
menjalani kuliah di luar Bekasi. Berada di Universitas Gunadarma saya juga
mempunyai teman-teman dekat yang care dengan
saya. Teman yang selalu mengingatkan saya, bahkan bawelnya melebihi Ibu saya.
Dari semua itu, Saya
merupakan orang yang bawel, paling tidak bisa diam, dan bisa dibilang orang
yang mudah meneteskan air mata, alias cengeng. Sering kali saya bertindak
ceroboh dan tidak teliti, maka dari itu saya sering terkena omelan teman-teman
saya, agar tidak ceroboh lagi, tapi tetap saja kebiasaan itu susah hilang dari
saya. Sering kali saya dirugikan akibat kecerobohan dan ketidak telitian saya,
salah satunya adalah ketika saya mengikuti rekruitmen asisten salah satu
laboratorium, ketika saya dinyatakan lolos ke tahap wawancara, saya tidak
membaca secara tuntas pengumuman yang dipampang tersebut, ternyata dibawah
pengumuman tersebut ada keterangan yang menyatakan bahwa wawancara akan
dilaksanakan pada hari yang sama, karena tidak membaca pengumumannya, akhirnya
saya memutuskan untuk pulang ke rumah dan saya dinyatakan gugur dalam
rekruitmen asisten tersebut.