Smartphone dan Remaja

Dewasa ini, tidak dipungkiri bahwa kemajuan di bidang teknologi sangat pesat. Segala hal dapat dilakukan dengan mudah dengan adanya perkembangan teknologi tersebut. Akhir-akhir ini banyak bermunculan gadget  yang menawarkan fitur-fitur canggih di dalamnya. Kita bisa ambil contoh adanya smartphone, smartphone  menjadi salah satu gadget yang sangat digandrungi oleh berbagai kalangan. Tidak hanya kalangan orang dewasa, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar pun tidak terlepas dari jeratan smartphone.
Dahulu handphone hanya digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan cara menelpon atau dengan mengirimkan pesan singkat. Namun beberapa tahun ini handphone tidak hanya digunakan untuk menelpon dan mengirimkan atau menerima pesan singkat saja. Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh handphone pintar atau smartphone. Bahkan saat ini aktivitas menelpon menggunakan smartphone, bukan menjadi prioritas utama dalam menggunakan  smartphone  tersebut.
Aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan dengan menggunakan smartphone adalah mengirim SMS, mengirim email dan tentu saja chatting di situs jejaring sosial. Banyak yang bilang bahwa smartphone merupakan pengganti komputer. Dengan hadirnya smartphone kita tidak perlu lagi membuka laptop atau menyalakan komputer untuk mengakses informasi. Dampak kehadiran smartphone juga sangat saya rasakan. Untuk mengetahui tugas-tugas yang diberikan oleh dosen ataupun berbagi informasi yang lain. Dengan adanya smartphone berbagi informasi seperti ini bukan merupakan hal yang sulit.
Dengan menggunakan smartphone, segala hal menjadi mudah, kita bisa mengambil gambar dengan menggunakan smartphone  dan juga bisa langsung mengedit foto tersebut. Pembuat file Ms. Word,Excel,Powerpoint,dan PDF. Aplikasi-aplikasi  permainan dan memungkinkan untuk mengakses jejaring sosial yang disediakan di smartphone menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang menggunakan smartphone. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab seseorang bisa jauh dengan lingkungan sekitarnya.
“Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat” nampaknya slogan tersebut juga bisa digunakan bagi pengguna smartphone. Mengapa demikian? Karena biasanya orang-orang yang memiliki smartphone  sangat  asik dengan dunianya sendiri atau bisa dikatakan sibuk dengan fitur-fitur yang tersedia di dalamnya. Sehingga terkadang pengguna smartphone tidak perduli atau tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya. Dengan Kebanyakan orang menggunakan smartphone-nya hampir24 jam.    
Penggunaan smartphone yang tidak sesuai dengan tempat dan umur. Saat ini anak-anak juga banyak yang sudah menggunakan smartphone, padahal seharusnya di usia yang masih kanak-kanak tersebut, mereka bisa melewatkan hari-harinya dengan bermain bersama-sama teman-teman seusianya tanpa harus terfokus pada permaina-permainan yang ada di smartphone. Dengan tidak disibukkan dengan smartphone tersebut, anak-anak bisa membangun hubungan sosial yang baik dengan teman-temannya.
Smartphone juga sering disalahgunakan, misalnya pada saat perkuliahan berlangsung, jika mata kuliah atau dosen yang mengajar mata kuliah tersebut dianggap membosankan, banyak mahasiswa yang malah asyik memainkan game yang ada di dalam smartphone, atau mendengarkan musik dengan menggunakan handsfree. Hal tersebut yang sebenarnya bentuk penyalahgunaan smartphone.  Membuat penggunanya ingin selalu melihat Smartphone-nya padahal dia sedang belajar, dan biasanya malah belajar yang terbengkalai akibat smartphone tersebut.
Menurut saya hal yang harus dilakukan untuk meminimalisasi efek penggunaaan smartphone yang berlebihan adalah kita harus membatasi diri sendiri terhadap penggunaan smartphone tersebut. Sedangkan untuk penggunaan smartphone oleh anak-anak, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengawasi hal tersebut. Karena smartphone  bisa disalahgunakan oleh anak tersebut. Pembatasan penjualan produk smartphone yang murah juga harus dilakukan. Agar pengeluaran pemerintah untuk barang impor juga tidak terlalu banyak, serta untuk membuat masyarakat Indonesia tidak terlalu konsumtif.

0 komentar:

Posting Komentar