Cimon Part 1


Setiap orang pasti memiliki teman dan kenangan masa kecil. Mulai dari bermain bersama, makan bersama, sekolah, mengaji dll. Semua  menjadi rutinitas anak-anak pada umumnya. Kalian pernah mengalami cinta monyet? mungkin sebagian besar orang-orang pernah merasakan cinta monyet, tetapi jarang diantara mereka yang benar-benar merasakan cinta monyetnya terbawa hingga dewasa
dan khayalan mereka sewaktu kecil terwujud di saat mereka sedang menginjak masa-masa remaja. Kali ini saya akan menceritakan sebuah cerita cinta monyet yang akhirnya tersampaikan. Penasaran dengan ceritanya? langsung saja kita mulai ya.
Isma dan Dani, merupakan teman sepermainan semasa kecil. Mereka sudah saling mengenal ketika Isma berusia kurang lebih satu setengah tahun, dan Dani berusia empat setengah tahun. Dulu di depan rumah Isma ada sebuah pekarangan yang lumayan luas, dipekarangan itulah Isma, Dani, serta kawan-kawan yang lain sering menghabiskan waktu untuk bermain setelah pulang sekolah. Sejak SD ternyata Isma sudah mulai menyukai Dani teman kecilnya, karena saat itu Dani adalah teman laki-laki paling ganteng semasa kecil, maka dari itu Isma mulai tertarik dengan Dani. Sedikit aneh sih mendengar bahwa ada anak kecil sekitar kelas 3 SD sudah bisa menyukai lawan jenis, tetapi itu hal yang bikin lucu :D
Hal-hal yang membuat Isma dan Dani semakin akrab adalah mereka teman sepermainan, rumahnya bertetangga, rumah Dani tepat berada di belakang rumah Isma, Dani dan Isma saru sekolah saat SD dan SMP, tetapi mereka berbeda sekolah ketika SMA. Isma dan Dani dipertemukan kembali pada acara perpisahan sekolah angkatan Isma, dan Dani datang ke acara tersebut sekedar ingin berkumpul bersama teman-teman seangkatannya, karena Isma dan Dani beda angkatan. Saat itu Isma memberanikan diri untuk meminta foto bersama dengan Dani. Saat itu Dani seang menjalin hubungan dengan seseorang, sehingga dia berpesan bahwa foto tersebut jangan samapai di upload di social network, dan Isma pun langsung menuruti permintaan Dani.
Setelah lulus sekolah Isma memutuskan untuk kuiah di salah satu Universitas Swasta di sebuah kota dan Dani bekerja di salah satu perusahaan. Beberapa bulan tidak bertemu setelah acara perpisahan sekolah tersebut Dani memutuskan menemui Isma yang saat itu sedang makan bersama sahabatnya di sebuah restoran cepat saji. Setelah menunggu beberapa lama, dan mungkin makanan yang dipesan Isma dan Rina sudah mulai dingin, akhirnya Dani datang juga, lalu Dani, Isma, dan Rina makan bersama.

Sejak saat itu Dani dan Isma mulai menjalin komunikasi lagi yang  setelah beberapa bulan bahkan tahun tidak pernah terjalin diantara mereka. Keesokan harinya Dani dan Isma memutuskan untuk menonton konser musik yang diadakan di kota mereka. Setelah menonton konser bersama, akhirnya mereka saling memberikan perhatian satu sama lain. Isma sangat senang karena ia mendapatkan perhatian dari Dani, yang sejak kecil ia menginginkan keadaan seperti ini.
Pertemuan mereka berlanjut, Dani mengajak Isma untuk makan di sebuah restoran yang sama ketika pertama kali bertemu, kali ini tidak ada Rina, dan waktunya pun berbarengan dengan malam minggu. Buat Isma, ini merupakan date pertamanya, jadi bisa dibayangkan betapa bahagianya Isma saat itu. Di malam itu Dani banyak bercerita tentang mantannya, dan Isma juga bercerita tentang seseorang yang menyukai dan disukainya.
Komunikasi diantara mereka semakin intensif, sampai akhirnya Dani mengajak Isma untuk nonton di Blitz. Mereka sudah seperti orang yang berpacaran, dan setelah nonton, dilanjutkan dengan makan. Dani dan Isma memutuskan untuk makan di McD. Saat itu Dani memberikan perhatian kepada Isma, dengan membersikan sisa makanan yang ada di dagu Isma dan menyuapinya makan ice cream yang sudah mulai cair. Pikran Isma melayang jauh, dan berpikir bahwa Dani suka kepada dirinya. Setelah kejadian itu, mereka tidak bertemu selama dua bulan lebih, karena kesibukan masing-masing. Mereka hanya bisa berkomunikasi via BBM atau SMS saja.
Waktu berjalan seiring dengan kedekatan mereka yang saling terjalin, bahkan sampai timbul gosip bahwa Dani dan Isma sudah berpacaran, dikarenakan kedekatan mereka dan orang-orang sering melihat mereka jalan bersama. Sampai suatu ketika persaan Isma diguncang kegalauan yang teramat kuat setelah membaca twit Dani yang intinya masih sangat berharap kepada mantannya itu. Hancur, sakit, kecewa, marah, itu yang dirasakan Isma pada saat itu. Isma merasa dipermainkan oleh Dani, merasa diberikan harapan palsu oleh Dani. Mungkin Isma memang salah, karena menganggap lebih perhatian yang diberikan Dani. Namun, memang kebanyakan orang pasti akan merasakan hal yang sama dengan apa yang dialami oleh Isma jika mereka sedang ada di posisi Isma. 

0 komentar:

Posting Komentar