Setiap orang pasti memiliki teman
dan kenangan masa kecil. Mulai dari bermain bersama, makan bersama, sekolah,
mengaji dll. Semua menjadi rutinitas
anak-anak pada umumnya. Kalian pernah mengalami cinta monyet? mungkin sebagian
besar orang-orang pernah merasakan cinta monyet, tetapi jarang diantara mereka
yang benar-benar merasakan cinta monyetnya terbawa hingga dewasa
dan khayalan mereka sewaktu kecil
terwujud di saat mereka sedang menginjak masa-masa remaja. Kali ini saya akan
menceritakan sebuah cerita cinta monyet yang akhirnya tersampaikan. Penasaran
dengan ceritanya? langsung saja kita mulai ya.
Isma dan Dani, merupakan teman
sepermainan semasa kecil. Mereka sudah saling mengenal ketika Isma berusia
kurang lebih satu setengah tahun, dan Dani berusia empat setengah tahun. Dulu
di depan rumah Isma ada sebuah pekarangan yang lumayan luas, dipekarangan
itulah Isma, Dani, serta kawan-kawan yang lain sering menghabiskan waktu untuk
bermain setelah pulang sekolah. Sejak SD ternyata Isma sudah mulai menyukai
Dani teman kecilnya, karena saat itu Dani adalah teman laki-laki paling ganteng
semasa kecil, maka dari itu Isma mulai tertarik dengan Dani. Sedikit aneh sih
mendengar bahwa ada anak kecil sekitar kelas 3 SD sudah bisa menyukai lawan
jenis, tetapi itu hal yang bikin lucu :D
Hal-hal yang membuat Isma dan
Dani semakin akrab adalah mereka teman sepermainan, rumahnya bertetangga, rumah
Dani tepat berada di belakang rumah Isma, Dani dan Isma saru sekolah saat SD
dan SMP, tetapi mereka berbeda sekolah ketika SMA. Isma dan Dani dipertemukan
kembali pada acara perpisahan sekolah angkatan Isma, dan Dani datang ke acara
tersebut sekedar ingin berkumpul bersama teman-teman seangkatannya, karena Isma
dan Dani beda angkatan. Saat itu Isma memberanikan diri untuk meminta foto
bersama dengan Dani. Saat itu Dani seang menjalin hubungan dengan seseorang,
sehingga dia berpesan bahwa foto tersebut jangan samapai di upload di social
network, dan Isma pun langsung menuruti permintaan Dani.
Setelah lulus sekolah Isma
memutuskan untuk kuiah di salah satu Universitas Swasta di sebuah kota dan Dani
bekerja di salah satu perusahaan. Beberapa bulan tidak bertemu setelah acara
perpisahan sekolah tersebut Dani memutuskan menemui Isma yang saat itu sedang
makan bersama sahabatnya di sebuah restoran cepat saji. Setelah menunggu
beberapa lama, dan mungkin makanan yang dipesan Isma dan Rina sudah mulai
dingin, akhirnya Dani datang juga, lalu Dani, Isma, dan Rina makan bersama.
Sejak saat itu Dani dan Isma
mulai menjalin komunikasi lagi yang
setelah beberapa bulan bahkan tahun tidak pernah terjalin diantara
mereka. Keesokan harinya Dani dan Isma memutuskan untuk menonton konser musik
yang diadakan di kota mereka. Setelah menonton konser bersama, akhirnya mereka
saling memberikan perhatian satu sama lain. Isma sangat senang karena ia
mendapatkan perhatian dari Dani, yang sejak kecil ia menginginkan keadaan
seperti ini.
Pertemuan mereka berlanjut, Dani
mengajak Isma untuk makan di sebuah restoran yang sama ketika pertama kali
bertemu, kali ini tidak ada Rina, dan waktunya pun berbarengan dengan malam
minggu. Buat Isma, ini merupakan date pertamanya, jadi bisa dibayangkan betapa
bahagianya Isma saat itu. Di malam itu Dani banyak bercerita tentang mantannya,
dan Isma juga bercerita tentang seseorang yang menyukai dan disukainya.
Komunikasi diantara mereka
semakin intensif, sampai akhirnya Dani mengajak Isma untuk nonton di Blitz.
Mereka sudah seperti orang yang berpacaran, dan setelah nonton, dilanjutkan
dengan makan. Dani dan Isma memutuskan untuk makan di McD. Saat itu Dani
memberikan perhatian kepada Isma, dengan membersikan sisa makanan yang ada di
dagu Isma dan menyuapinya makan ice cream yang sudah mulai cair. Pikran Isma
melayang jauh, dan berpikir bahwa Dani suka kepada dirinya. Setelah kejadian
itu, mereka tidak bertemu selama dua bulan lebih, karena kesibukan
masing-masing. Mereka hanya bisa berkomunikasi via BBM atau SMS saja.
Waktu berjalan seiring dengan
kedekatan mereka yang saling terjalin, bahkan sampai timbul gosip bahwa Dani
dan Isma sudah berpacaran, dikarenakan kedekatan mereka dan orang-orang sering
melihat mereka jalan bersama. Sampai suatu ketika persaan Isma diguncang
kegalauan yang teramat kuat setelah membaca twit Dani yang intinya masih sangat
berharap kepada mantannya itu. Hancur, sakit, kecewa, marah, itu yang dirasakan
Isma pada saat itu. Isma merasa dipermainkan oleh Dani, merasa diberikan
harapan palsu oleh Dani. Mungkin Isma memang salah, karena menganggap lebih
perhatian yang diberikan Dani. Namun, memang kebanyakan orang pasti akan
merasakan hal yang sama dengan apa yang dialami oleh Isma jika mereka sedang
ada di posisi Isma.
0 komentar:
Posting Komentar