7 MERCON
Semua
berawal ketika kami menginjakan kaki di dunia perkuliahan. Mungkin aneh dengan
nama tersebut, jangankan kalian, kami juga bingung kenapa memilih anam
tersebut. Lagi-lagi Tuhan mempertemukan saya dengan orang – orang baik seperti
mereka. Kami bertujuh di pertemukan di dalam kelas 1EB02. Mereka adalah teman
pertama saya di dunia perkuliahan.
Anggota 7
Mercon adalah Novia Santika Rosi (Novia), Indah Pradita (Dita), Pradiptya Suryo
Putri (Rara), Milla Chulailan Nisa (Culai), Hana Karlina (Hana), Prima
Garfadila Astiani (Prima), dan saya, Irmala Shitta (Ima). Sejak awal masuk
kuliah, kita udah bareng-bareng bertujuh, itu juga tanpa disengaja. Mulai saat
kita makan siang, kami dan teman-teman yang lainnya memilih makan di pocin,
karena lebih dekat, dan sebagian teman-teman yang lain memilih makan di food
court Detos. Saat makan siang itu, ada 2 meja, dan kita bertujuh langsung
berada dalam satu meja, sisanya di meja yang ada di belakang kami. Bahkan saat
didalam kelas juga tanpa sengaja kami bertujuh duduk dalam satu barisan. Mulai
dari situlah kami lebih sering bertujuh.
Ini waktu awal masuk kuliah :D |
Waktu awal
masuk kuliah, biasanya kita bertujuh suka saling menunggu, biasanya nunggu di
depan gerbang kampus karena masih malu kalo harus jalan ke kelas sendirian.
Maka dari itu, setiap kali mau masuk ke dalam kelas, kita saling menunggu satu
dama lain. Entah kenapa, baru beberapa hari bersama mereka, sudah terasa begitu
dekat. Canda tawa yang selalu menghiasi hari-hari kami, membuat semua yang ada
di pikiran saya ketika baru masuk kuliah berubah. Awalnya saya kira masuk
kuliah akan benar-benar merasa sendiri, anak-anaknya individualis, tetapi
ketika bertemu dengan mereka, pikiran-pikiran akan hal tersebut mulai
menghilang. Dengan mereka saya bisa menjalankan hari-hari di dunia perkuliahan
dengan santai.
Oh iya, kita
bertujuh beasal dari daerah yang berbeda, yang paling jauh itu Prima dan Dita.
Prima berasal dari Jambi, dan Dita berasal dari Padang. Culai juga lumayan
jauh, dia berasal dari Bandung, mojang Bandung loooh. Culai ga ngekost, dia
tinggal di rumah nenek-nya, di daerah bekasi. Diantara kita bertujuh ada 3
orang yang kost, saya, Prima, dan Dita. Tapi yang biasanya jadi basecamp itu
kostan Saya, karena letaknya yang sangat dekat dengan kampus E. Prima kost di
GS, sedangkan Dita kost di daerah Kapuk. Nah, kostan Dita juga biasa jadi
tempat ngumpul kalo kita lagi ada kuliah di Kampus D.
Novia, awal
masuk kuliah dia agak tomboy, tapi sekarang udah berubah jadi cewe banget, tapi
kadang suka masih keliatan kaya cowok. Dia orangnya kocak banget, tapi
kadang-kadang suka sensi, bisa tiba-tiba jadi diam pas lagi bercanda. Biasanya
kalo dia udah berubah gitu, pasti ada salah satu diantara kami yang udah
mengeluarkan kata-kata yang bikin dia tersinggung, walaupun posisi kita saat
itu lagi bercanda. Novia tuh orangnya care banget sama temen, dia juga ga
perhitungan sama temen. Terus kaya gitu ya Nov :D
Novia yang pake kaca mata |
Dita yang ga pake kerudung |
Dita, dia
tuh paling pendiam diantara kami bertujuh, ga banyak omong. Dita juga bisa
dibilang paling pintar diantara kita bertujuh. Selain pintar dn pendiam, Dita
juga cantik, jadi ga heran kalo kita jalan bertujuh, orang yang pertama kali
dilirik tuh Dita. Pesonanya Dita emang kuat banget, dan ga heran juga kalo
anak-anak cowok di kelas banyak banget yang naksir Dita. Dita orangnya perfectionis dan gampang panik. Apalagi kalo lagi ujian terus ada yang salah,
walaupun paling cuma satu yang salah. Sayang sekali Dita udah beda kampus
dengan kami. Dita sekarang kuliah di UI, ambil Fakultas Hukum. Dan kita udah
lama banget ga pernah ketemu sama dia.
Cerita
tentang Dita udah ya, nanti pada naksir lagi sama Dita, hahah. Sekarang
lanjutin cerita tentang Rara. Rara umurnya paling muda diantara kita bertujuh,
tahun ini dia baru menginjak 18 tahun. Umurnya emang muda, tapi pikirannya dia
udah dewasa banget, umur 18 tahun, pikiran 23 tahun. Bisa dibilang, Rara itu
orang yang paling dewasa diantara kami bertujuh. Kalo soal mata kuliah yang
berbau komputer dan Bahasa Inggris, Rara jagonya. Saya banyak belajar bahasa
Inggris sama dia. Rara tuh badannya kurus tapi makannya banyak. Beruntungya
jadi Rara adalah, dia bisa makan sepuasnya tanpa mengkhawatirkan berat badannya
akan bertambah. Padahal dia sendiri kepingin banget berat badannya bertambah.
Rara bisa jadi orang kepercayaan saya kalo saya mau menanyakan tentang
penampilan, dan begitupun sebaliknya. Kalo lagi di kampus dan saya merasa agak
kurang percaya diri, pasti saya bertanya pada Rara “Ra, dekil ga?” dan dia pun
selalu bertanya demikian.
Rara juga
jadi orang yang paling sering memberika omelan – omelannya. Umurnya lebih muda
dibandingkan dengan saya, tapi ketika saya berhadapan dengan dia, dia selalu
bisa jauh lebih dewasa dibandingkan saya, malah terkadang bisa dia yang selalu memberikan
nasehat – nasehatnya. Rara juga jadi partner nyanyi-nyanyi ga jelas. Waktu itu
kita berdua suka iseng-iseng merekam suara kita saat bernyanyi di laptop.
Biasanya dia ambil suara 2, dan saya suara 1, tapi tergantung mood aja, dan jarang ada yang bagus juga
rekamannya, malah bisa dibilang ga ada yang bagus hahah.
Banyak juga
ya cerita tentang Rara, tapi ini belom seberapa, nanti disambung deh cerita
tentang Rara. Kalo saya punya waktu lebih, saya mau tulis khusus edisi Rara
kali ya :D *Rara ga usah kesenengan -_-
Ini dia si Rara, jreng jreeeeng...
*ups salaaah |
Ini Foto Rara yang agak bener :D |
0 komentar:
Posting Komentar