Kuliner Semarang

Kota Semarang terkenal tidak hanya soal destinasi, Semarang juga punya kuliner yang lezat. Selain bandeng presto, inilah enam kuliner paling enak di Semarang. Lidah Anda pun dibuat bergoyang. Maknyus!

Selain Bandung dan Yogya, Semarang juga merupakan surganya kuliner. Berbagai macam jajanan dan makanan khas, wajib Anda cicipi saat traveling ke ibukota Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Berikut 7 kuliner paling enak di Semarang :

1.     Lumpia
Semarang identik dengan lumpia. Ya, Lumpia Semarang adalah jajanan yang paling diburu traveler saat berkunjung ke sana. Tak sulit untuk mencari jajanan yang satu ini.
Lumpia di Semarang terkenal dengan lezatnya. Lumpia tersebut adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia. Tambahkan cabai dan acar asam, maka rasanya tidak akan pernah anda lupakan. Biasanya, harga satu lumpia sekitar Rp 10 ribu.




2.     Babat Gongso

Bagi traveler pecinta makanan babat, jangan lupa mencoba babat gongso saat traveling di Semarang. Anda bisa menemukannya di Nasi Goreng Pak Karmin, Jl Pemuda (Samping Jembatan Mberok), Semarang. Selain nasi goreng babat, babat gongso di sini terkenal dengan rasanya yang khas.

Babat gongso adalah potongan Babat dan juga jeroan lainnya, seperti ati, limpa, paru atau iso, yang dimasak dengan bumbu kecap yang kental. Rasa manis dan pedas begitu terasa. Tak hanya itu, babat ini sangat empuk. Untuk satu porsinya dipatok harga Rp 25 ribu. Cukup mahal, tapi rasanya tak akan pernah Anda lupakan. Top markotop!

3. Tahu Gimbal

Tahu gimbal adalah makanan khas Semarang yang terdiri tahu goreng, gimbal, tempe, irisan kol dan disiram dengan sambal kacang. Nyam! Anda bisa mencoba kuliner ini di Simpang Lima. Harga seporsinya, sekitar Rp 10 ribu. Murah meriah dan perut pun kenyang.



4. Tahu Pong

Selain tahu gimbal, tahu pong juga merupakan makanan khas Semarang. Tahu pong adalah tahu goreng yang garing dan gurih. Saat digigit, tahu ini tidak berisi apapun atau kosong (kopong). Oleh sebab itu, tahu ini dinamakan tahu pong.

Tahu Pong enak disantap saat panas. Lalu dicocol petis udang yang encer, berteman acar dan ulekan kasar cabai hijau. Rasanya sungguh membuat ketagihan. Harga seporsi tahu ini adalah Rp 6 ribu saja. Anda bisa menemukan penjual tahu pong di Simpang Lima, atau yang terkenal adalah di Jl Gajah Mada, berseberangan dengan Gereja Bethel.



5. Es Congklik

Tak lengkap ke Semarang sebelum mencoba es conglik. Anda bisa mencicipinya di Simpang Lima tepatnya, di samping Hotel Citraland, atau di Waroeng Semawis, area Kawasan Pecinan Semarang.

Es conglik memiliki sepuluh citra rasa yang segar dan dijamin tanpa bahan pengawet. Beberapa rasanya adalah coklat, sirsak, kopyor, leci, kelengkeng, belewah, kacang ijo, durian, dan alpukat. Seporsinya, es ini seharga Rp 9 ribu. Benar-benar pelepas dahaga!





6. Wingko babat

Nah, kalau yang ini jajanan Semarang yang paling terkenal, yaitu wingko babat. Wingko babat merupakan jajanan yang terbuat dari ulenan beras ketan dan kelapa yang dibakar. Rasanya pun beragam mulai, seperti durian, cokelat, nangka, hingga kelapa muda. Asyiknya lagi, wingko babat tidak menggunakan pengawet lho!

Harga satu wingko babat sekitar Rp 2.000 saja. Biasanya, banyak wisatawan yang membeli makanan ini dalam jumlah puluhan untuk oleh-oleh. Anda bisa menemukan wingko babat di kawasan simpang lima. Ada banyak tokonya, tinggal pilih sesuai selera Anda.


7. Bandeng Presto

Siapa yang tidak suka dengan bandeng presto? Ini adalah ikan bandeng yang dimasak dalam panci bertekanan tinggi, atau disebut presto. Bandeng presto menjadi oleh-oleh favorit wisatawan dari Semarang. Sebabnya, bandeng presto dikemas dalam kemasan kedap udara dan awet bermingu-minggu jika disimpan dalam kulkas.

Ada banyak toko bandeng presto yang dapat Anda temukan di Semarang, salah satu yang terkenal ialan Bandeng Juwana. Harganya sekitar Rp 20-30 ribu untuk per kilogramnya. Biasanya bandeng presto nikmat disantap dengan nasi hangat dan sambal khususnya. Maknyus!

Ketujuh kuliner tersebut wajib Anda coba saat traveling ke Semarang. Rasakan sendiri nikmat dan lezatnya. 
















Disusun detikTravel, Kamis (22/11/2012)



0 komentar:

Posting Komentar